Motif Batik Banten dan Filosofinya

batik datulaya

Pada setiap motif batik Banten yang tercipta mempunyai cerita sejarah yang beragam yang diwakili dalam bentuk benda-benda bersejarah seperti artefak maupun gerabah. Untuk beberapa nama motif batik banten diwakili oleh beberapa nama panembahan seperti pada motif batik Mandalikan yang diambil dari nama seorang Pangeran kerajaan Banten yang bernama Arya Mandalika serta motif batik Sabakingking yang diambil berdasarkan gelar Sultan Maulana Hasanuddin, yaitu raja pertama kerajaan Banten (1552-1557). Sejak motif batik banten dipatenkan pada tahun 2003, batik Banten mulai dikenal luas ke seluruh penjuru dunia dimana proses paten tersebut melalui proses yang cukup panjang hingga pada akhirnya diakui oleh dunia melalui UNESCO. Batik Banten pada waktu itu menjadi batik yang pertama kali memiliki hak paten di UNESCO. Jumlah motif batik banten sebenarnya adalah sekitar 75 motif batik yang berasal dari keramik dan gerabah yang didapatkan dari situs keraton Surosowan, selanjutnya dipadukan satu dengan yang lainnya, hingga terciptalah 12 motif batik khas Banten yang memiliki alur cerita  sejarah Banten. Saya akan memperlihatkan 6 jenis motif batik Banten diantaranya:

  • Motif Batik Sabakingking, diambil dari nama gelar Panembahan Sultan Maulana Hasanudin, raja pertama kerajaan Banten (1552-1570). Ciri Motif dasar berupa segi empat dengan tumpulan dan sisi-sisinya yang berbulu, diberi variasi 3 warna, motif dasar berwarna coklat, variasi warna motif pada daun bersegi empat berwarna biru dengan dasar kain berwarna krem dan booh (motif batik yang berjajar dan berukuran lebih kecil dari motif utama di sisi-sisi bawah, atas, samping kiri dan kanan kain batik (lihat keterangan gambar di lampiran) tumpal bergerigi warna coklat tua.
  • Motif Mandalikan, diambil dari nama gelar bagi pangeran Banten, yaitu PangeranMandalika.
  • Motif Srimanganti, diambil dari nama ruang di keraton (Sri = Raja, Manganti = menanti) jadi yang dimaksud yaitu pintu gerbang  yang beratap menghubungkan keraton.
  • Motif Pasepen, diambil dari nama sebuah ruang di keraton tempat Sultan bersemedi.
  • Motif Pejantren, diambil dari nama pemukiman masyarkat Banten yang berprofesi sebagai penenun.
  • Motif Pasulaman, diambil dari nama pemukiman masyarakat Banten yang berprofesi sebagai penyulam.
  • Motif Kapurban, diambil dari nama gelar pangeran Banten, yaitu Pangeran Purba
See also  Sejarah Batik Mega Mendung dan Penjelasannya