Sejarah Motif Batik Malang dan Penjelasannya

batik malang

Sejarah Motif Batik Malang dan Penjelasannya — Sebelum kita ulas dengan detail tentang sejarah motif batik malang, mari kita kenali dahulu Kabupaten Malang dahulu yang merupakan kabupaten dengan wilayah terluas kedua setelah banyuwangi di propinsi Jawa Timur. Kabupaten Malang memiliki luas wilayah sekitar 3.534,86 km² atau sekitar 353.486 hektare dengan jumlah populasi sebanyak 2.446.218 jiwa menurut sensus penduduk pada tahun 2010. Produk unggulan Kabupaten Malang yaitu pertanian, tanaman obat herbal, perkebunan, dan tentu saja wisatanya.

Sejarah Motif Batik Malang dan Penjelasannya

Jejak sejarah batik malang tidak ada yang mengungkap secara eksplisit tentang awal mula kemunculan batik serta budaya Batik Malang, namun jika kita merujuk pada berbagai macam kegiatan upacara tradisional pada abad ke XIX, akan banyak ditemui para pria dan wanita menggunakan medhang koro (hiasan kepala; udeng atau sewek) dengan motif batik sidomukti. Jika kita cermati bersama, bisa jadi kegiatan membatik ini merupakan budaya yang ditularkan oleh kerajaan mataram kuno saat menguasai kerajaan singosari pada tahun 1222 M.

Batik malang atau juga biasa disebut Batik Malangan mempunyai tiga ciri utama yaitu,

  • motif dasaran atau latar dari kain batik malang berupa motif batik dari Candi Badut (peninggalan kerajaan Kanjuruhan 760 M).
  • motif isen-isen berupa gambar Tugu Malang sebagai motif utama yang disanding oleh rambut singa berwarna putih sebagai lambang Kabupaten Malang.
  • motif hias batik malang berupa bagian boket (hiasan pinggiran kain batik) untuk tumpal (isen-isen pada pinggiran kain) yang berisi tiga buah sulur-sulur bunga (seringkali bunga teratai) yang membentuk pola rantai.

Motif Batik Malang dan Penjelasannya

Motif batik Malang yang kita ketahui sekarang ini diantaranya adalah motif batik malang sawat kembang pring, kucecwara, celaket, Dele Kecer, Kembang Kopi, Teratai Singo, Kembang Juwet, Kembang Jeruk, Kembang Tanjung, Kembang Manggar, Kembang Mayang, dan Kembang Padma atau saat ini lebih kita kenal dengan nama bunga teratai.

Motif batik malang yang menjadi ciri khas tersebut dibuat berdasarkan ilustrasi candi-candi hindu peninggalan Kerajaan Kanjuruhan dari abad ketujuh. Salah satu motif batik malang yang paling populer diantara motif batik lainnya yaitu motif batik bunga teratai. Motif batik malang yang lain yaitu motif batik malang kucecwara. Motif batik tersebut mempunyai komposisi perpaduan motif diantaranya, Mahkota, gambar Tugu Malang, Rumbai Singa, Arca, Bunga Teratai, sulur-sulur juga isen-isen berbentuk belah ketupat.

See also  Model Baju Batik Rangrang

Filosofi dari motif batik malang tersebut jika kita tinjau dari motif yang terbentuk yaitu,

  • Gambar tugu malang perlambang kekuasaan wilayah yang bisa juga kita representasikan sebagai wujud keperkasaan dan ketegaran.
  • Mahkota yang yang terdapat pada motif batik tersebut merupakan representasi dari bentuk mahkota dari raja Gajayana yang pernah membawa Kerajaan Gajayana menuju puncak kejayaannya. Jika kita kaitkan dengan kehidupan masyarakat, sebagai wujud suatu harapan agar yang mengenakan batik malang ini mampu meraih puncak kejayaan dalam perjalanan hidupnya.
  • Rumbai Singa mewakili kultur atau budaya masyarakat Malang pada waktu itu yang memiliki jiwa pemberani dengan semangat yang membara dan pantang menyerah seperti “Singo Edan”, hingga menjadi lambang Malang saat ini.
  • Bunga Teratai melambangkan suatu keindahan alam yang penuh kesuburan. Menurut kisah cerita hindu era kerajaan singosari, bunga teratai merupakan salah satu jenis bunga Dewa Wishnu sebagai dewa pemelihata alam. Menurut pendapat pribadi saya, makna yang terkandung dari bunga ini yaitu kearifan atau kebijaksanaan yang mengakibatkan kemakmuran bagi masyarakat yang dipimpinnya. Contoh yang paling mudah yaitu kepala keluarga, sehingga sangat pas sekali jika seorang kepala keluarga mengenakan motif batik malang ini dalam bekerja atau mencari nafkah.
  • Arca candi singosari menjadi salah satu ornamen utama dari motif batik malang karena memang merupakan identitas Malang itu sendiri, dimana candi tersebut berada. Selain itu juga untuk mengingatkan kita akan kejayaan Singosari pada waktu tersebut.
  • Sulur-Sulur sebagai perwujudan suatu kehidupan yang tidak kekal namun selalu tumbuh, berkembang dan senantiasa menunjukkan bahwa manusia itu pasti akan menerima ajal. Dan sulur bersambung menunjukkan bahwa akan selalu ada generasi penerus yang akan melanjutkan tujuan kehidupan. Hal ini menjadi harapan agar manusia senantiasa introspeksi diri dan nerimo ing pandum guna mengetahui bahwa manusia memiliki batasan-batasan.
  • Isen-Isen Belah Ketupat merupakan representasi dari relief candi Badut yang memiliki makna pengakuan bahwa manusia tidak sempurna, tempatnya salah dan tidak layak juga tidak pantas untuk menyombongkan diri. Hal tersebut sejalan dengan filosofi sulur-sulur yang berujung pada introspeksi diri.
See also  Rekomendasi Toko Batik di Garut

Berdasarkan penjelasan setiap motif batik diatas bisa kita simpulkan bahwa motif batik malang tersebut mengharapkan suatu keluhuran dari pemakainya untuk selalu berdiri tegak, berani, bertanggung jawab dengan penuh rasa hormat agar mampu menyatu dengan lingkungan dia tinggal.

Saat ini motif batiknya mulai dikembangkan oleh para seniman dan perajin kreatif Batik Malang seperti motif batik ulat bulu yang terinspirasi dari keresahan warga Probilinggo akan hama ulat tersebut. detail motifnya berbentuk ulat bulu yang berada di atas daun dan dihiasi telur ulat. Hasil pengembangan motif lain yaitu gambar burung dan juga gambar kupu-kupu sebagai wujud keprihatinan warga Malang akan kurangnya pemangsa ulat yang mengakibatkan endemi ulat bulu di tahun 2013. Motif batik Malang yang lain diantaranya, Sawat Kembang Pring (motif berbentuk bambu Jawa sakbarong), motif Teratai Singo, Dele Kecer (hijau-merah), Kembang Kopi (gambar motif biji kopi yang dibelah dua berwarna hitam), Kembang Tanjung ( berwarna kuning-sawo matang, diselingi gambar bunga bulat tengah dengan pinggir bergerigi), Kembang Juwet (biru-hijau), Kembang Jeruk (coklat), Kembang Mayang (warna merah-kuning), Kembang Manggar (warna putih-kuning), dan Kembang Padma (teratai).

Motif batik malang modern terbaru dikenalkan oleh para mahasiswa dari Universitas Brawijaya. Batik tersebut dinamakan Kitab Malangan yang disarikan dari nama kitab [dibaca dari kanan], merupakan dialek warga Malang yang suka bolak-balik kata. motif kitab malangan berupa kaligrafi yang membentuk pola sebuah singo edan.

Sentra Batik Malang

Sebelumnya batik malang dikerjakan dengan teknik cap dengan alasan karena faktor tingkat kerumitan dalam pembuatannya, namun seiring dengan perkembangan jaman dan disadarinya bahwa batik malang merupakan warisan seni budaya Nusantara maka pemerintah setempat kembali menggiatkan para perajin batik untuk kembali pada patron awalnya yaitu dikerjakan kembali dengan tangan seperti dalam proses pembuatan batik tulis. Perlu diketahui juga bahwa beberapa motif batik malang memiliki hak paten atas motif batik malang yang tercipta sehingga tidak sembarangan orang boleh memperbanyak.

See also  Rekomendasi Toko Batik di Cimahi

Salah satu sentra perajin Batik Malang yang populer terletak di Desa Druju di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. teknik pembuatan batik Druju sangat berbeda dari batik manapun. Pada umumnya batik dibuat lembaran, selanjutnya baru dijahit menjadi model baju batik kekinian. Berbeda dengan motif batik Druju, cara mengimplementasikan ke dalam baju batik dengan menyambung bagian depan dan bagian belakang sebab ditorehkan setelah kain batik dijahit menjadi busana. Batik druju sangat identik dengan warna hitam yang lebih pekat dari jenis batik manapun. Motif batik malang yang berasal dari desa Druju ini telah menghasilkan lebih dari lima ratus motif batik dan hampir setiap bulan tercipta motif-motif baru yang selalu bersinergi dengan alam seperti hewan dan tumbuhan. Salah satu motif andalan dari batik malang desa Druju yakni motif batik seribu mimpi.

Sentra batik malang yang lain berada di Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen Kota Malang, Jawa Timur.

Batik Malang sampai sekarang belum begitu populer di kalangan masyarakat Indonesia secara keseluruhan namun pemerintah selalu mengupayakan penggalian motif batik Malang terbaru bersama organisasi terkait lainnya dengan mengadakan pagelaran busana maupun pagelaran budaya untuk mengunggah khasanah budaya serta untuk lebih mem populer kan batik malang.

Gambar Motif Batik Malang

batik malang
batik malang

Model Baju Batik Malang

Daftar Pustaka Sejarah Motif Batik Malang dan Penjelasannya

  • FitInline, 2013. Batik Malang. Online: http://goo.gl/Mjx6Fm
  • NgalamediaLABS, 2013. Batik Malangan. Online: http://goo.gl/PKObw9
  • Anonim, 2015. Selayang Pandang Kabupaten Malang. Online: http://goo.gl/ba6dVY

Save