Sejarah Batik Indigo
Berbagai macam motif batik yang berwarna alam seperti indigofera tinctoria atau dalam bahasa kita disebut warna biru nila yang sekarang digunakan sebagai pewarna organik dalam proses pembuatan batik indigo karena ingin menonjolkan kesan warna biru kuat yang teduh dan banyak orang mengatakan bahwa warna ini merupakan representasi dari warna indigo. Warna yang diperoleh melalui proses fermentasi daun nila atau tarum selama waktu tertentu. Tanaman ini kurang dikenal sebagai pewarna biru yang berasal dari alam, namun perlu diketahui bahwa warna biru alami dari indigofera tinctoria sangat menempel pada kain batik sehingga ketahanan warnanya tak perlu diragukan lagi. Cara pewarnaan menggunakan pewarna alam selalu dipertahankan oleh para perajin tradisional untuk menjaga tradisi luhur dalam membatik, juga karena faktor tingkat ketahanan warna yang lebih baik terhadap bahan kimia lain seperti detergen yang bersifat asam maupun karena faktor terpaan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama.
Jika kita merunut kepada Sejarah batik indigo sekitar 2500 tahun SM, warna biru nila dipakai untuk mewarnai pakaian raja atau kaisar atau pangeran untuk menunjukkan kekuasaan, kepemimpinan, kesetiaan, dan kebijaksanaannya. Sejak dahulu masyarakat pulau jawa juga telah mengenal dan selalu menggunakan pewarna yang berasal dari alam dengan tujuan agar sebuah karya seni berupa kain batik indigo ini menyatu antara filosofi yang terkandung didalam motif batiknya dengan alam. Beberapa jenis warna dari pewarna alam seperti pareanom yaitu sinergi warna antara kuning dan hijau, Bangun Tulak (biru-putih), Gula Kelapa (merah-putih), dan Banteng Ketaton (merah-hitam).
Motif Batik Indigo
Motif batik indigo masih mengikuti motif batik yang ada saat ini, istilah batik indigo sendiri sebenarnya lebih kepada cara pewarnaan yang menggunakan pewarna alam yaitu indigofera tinctoria. Motif batik indigo yang sudah dituangkan kedalam kain batik seperti motif parang, truntum, sidomukti, dan beberapa jenis batik kuno lainnya.
Gambar Batik Indigo
Seperti yang anda lihat diatas gambar batik tulis indigo yang kami dapat dari yang tersebut di daftar pustaka menunjukkan bahwa motif batiknya masih merujuk pada motif klasik yang ada saat ini dan belum memiliki motif batik yang khas dari pewarna indigo ini. Sedikit usul jika dapat dibuatkan satu motif baru yang merepresentasikan tanaman nila atau indigo tersebut. Jika model baju batik dari batik indigo ini sendiri sudah kekinian sekali, sangat cocok untuk menjadi rujukan para fashionista dalam menambah wawasan baju batik indigo kekinian.
Daftar Pustaka Batik Indigo
- Widiyanto, Danar. Batik Indigo, Emas Biru Indonesia. 2014. KRJogja, online: http://goo.gl/OAVxUG diakses 5 Januari 2016
- Galeri Indigo Batik Fans Page: https://goo.gl/RnikeQ diakses 5 Januari 2016
- P. Kaufmann Batik Indigo Fabric. Online: https://goo.gl/4LXJf1 diakses 5 Januari 2016
terimakasih sharing artikelnya..jika anda ingin tahu tempat produksi batik handmade, silahkan kunjungi pabrik kami di sidobatikcom