Sejarah Batik Banten
Batik banten merupakan salah satu batik yang berasal dari Propinsi Banten, sangat kaya akan filosofi yang mengandung cerita sejarah pada setiap motif batik yang diambil dari toponim yaitu suatu bahasa ilmiah mengenai asal-usul, nama tempat, penggunaan, arti, serta tipologinya. 12 motif batik banten dipatenkan tahun 2003 untuk menunjukkan orisinalitas karya atau warisan sebuah bangsa dan perlu diketahui juga bahwa batik banten merupakan batik yang pertama kalinya mendapatkan hak paten dari UNESCO.
Warga banten sudah memiliki tradisi membatik mulai abad ke-17, yang pada masa tersebut biasa disebut dengan istilah selimut batik atau simbut. Ketika masa kejayaan kerajaan Banten mulai berakhir, maka tradisi membatik mulai luntur dan mulai dikembangkan lagi pada tahun 2002 melalui penelitian oleh para arkeolog untuk menciptakan ragam motif batik yang menunjukkan identitas banten hingga ditemukan lebih dari 75 motif batik dan 12 diantaranya sudah dipatenkan.
Keunikan Batik Banten
Batik Banten sendiri mempunyai corak warna yang cenderung ceria dengan memanfaatkan kombinasi warna-warna pastel yang berkesan lembut. Hal tersebut untuk merepresentasikan karakter orang Banten yang ekspresif dengan hati yang lembut. Warna pastel yang ditimbulkan pada batik sebenarnya karena sudah terjadinya asimilasi dengan budaya china benteng. Sedangkan untuk motif batik baduy sendiri susah untuk mengubah warnanya yang hanya terdiri dari warna biru dan hitam saja. Sedangkan motif batik banten yang paling terkenal adalah motif batik paku debus dan motif surosowan.
Batik Banten memiliki ciri khas pada pola hias gerabah klasik dan keramik lokal klasik dari peninggalan Kerajaan Banten. Motif batik banten banyak bercerita mengenai sejarah banten juga mengandung filosofi yang diambil dari nama bangunan, tempat, gelar, juga nama ruang dari situs kerajaan Banten. Motif batik yang mengambil nama tempat yaitu Pancaniti, Pamaranggen, Pasepen, Singayaksa, Pajantren, Pasulaman, Srimanganti, Datulaya, dan Surosowan. Jika batik banten ini dikombinasikan dengan model baju batik wanita modern akan sangat masa kini sekali dan pasti digemari oleh para kawula muda. Berikut ini merupakan 12 motif batik yang sudah mendapatkan paten dari UNESCO:
- motif batik sabakingking
- motif batik mandalikan
- motif batik srimanganti
- motif batik pasepen
- motif batik pejantren
- motif batik pasulaman
- motif batik kapurban
- motif batik kawangsan
- motif batik pamaranggen
- motif batik surosowan
- motif batik pancaniti
- motif batik datu laya
Motif Batik memiliki pola dasar pada ragam hias yang berasal dari benda bersejarah yaitu Artefak Terwengkal yang merupakan hasil dari ekskavasi para Arkeolog pada tahun 1976 di wilayah Banten.
Apapun warnanya, batik banten memiliki kecenderungan warna abu-abu yang lembut dimana hal tersebut menunjukkan bahwa karakter orang Banten secara umum memiliki sifat antara lain : idenya, cita-citanya, kemauannya, dan sikap mentalnya cenderung tinggi namun selalu dengan pembawaan yang sederhana serta kalem, sesuai warna batiknya
Filosofi dari Nama Motif batik tersebut selalu berkaitan dengan sejarah Banten dimana nama motif batik berasal dari “Toponim desa-desa kuno, tata nama ruang di Kerajaan Banten dan nama gelar bangsawan/sultan”.
Daftar Pustaka Batik Banten
- Encep, T., 2013, Mengapa Batik Banten Berbeda?,online: http://goo.gl/Hs18pb, Kompasiana, diakses tanggal 11 Agustus 2015.
- Anonim, “Batik banten”, online:https://goo.gl/kUntwH, Wikipedia, diakses tanggal 11 Agustus 2015