Motif batik Indramayu banyak menggambarkan unsur tumbuhan yaitu flora dan fauna, yang menjadi ciri khas batik pesisir indramayu seperti ikan, udang, bunga, daun, akar, bermacam jenis manuk atau burung antara lain burung Lokcan yang secara literal bermakna “sutera biru ”. Ciri seni terapan batik indramayu non geomeris, berupa susunan motif yang menyebar secara dinamis dan atraktif yang memenuhi bidang kain. Nama motif batik indramayu non geometris antara lain; motif batik Kembang Srengenge (bunga Matahari), motif batik Jati Rombeng, motif batik Jahe Srimpang, motif batik Anggungan Manuk Tetingkring, motif batik Jarot asem, motif batik Teluki, motif batik Manuk Puyong, motif batik Pring Sedapur, motif batik Teratai, motif batik Pentil Kuista, motif batik Kembang Karang, motif batik Lasem Urang, motif batik Lokcan, motif batik Dara Kipu, motif batik Manuk Bengkuk, dan lainnya.
Motif Batik Indramayu dan Penjelasannya
Motif batik Indramayu disusun dengan membentuk pola ritmis dan dinamis dengan bentuk-bentuk lengkung serta garis meruncing yang biasa disebut ririan berlatar putih dan gelap namun tidak memiliki makna simbolis secara khusus. Latar batik diisi penuh oleh cocohan yaitu pemberian titik – titik (cecek) yang dibuat dengan menggunakan alat jarum. Untuk isen – isen banyak menggunakan garis–garis halus pendek yang biasa disebut sawut yang berkesan kaku. Warna yang digunakan biasanya terdiri dari dua jenis yaitu warna biru atau merah maroon yang cenderung lebih gelap dengan kombinasi latar berwarna cerah. Motif Batik Indramayu banyak menggambarkan tema-tema alam berupa flora dan fauna khas daerah pesisir. Faktor yang begitu kuat mempengaruhi munculnya macam-macam motif batik indramayu yang selanjutnya menjadi ciri khas yaitu letak geografis, sifat, kepercayaan serta adat istiadat, dan tata kehidupan daerah tersebut, keadaan alam sekitar termasuk didalamnya flora dan fauna serta hubungan antar daerah pembatikan.
Latar belakang kehidupan petani dan nelayan menjadi identitas batik Indramayu itu sendiri. Para pelaku batik banyak mengambil tema alam di sekitarnya, kemudian dituangkan menjadi bentuk motif batik di atas kain. Unsur pokok seni rupa pada batik Indramayu lebih ditentukan oleh warna, bidang, kombinasi garis dan titik, serta tekstur. Selanjutnya unsur-unsur seni yang terkandung didalamnya harus disusun membentuk pola tertentu agar mampu memberikan sebuah seni artistik pada kain batik indramayu sehingga menciptakan keindahan secara utuh dan harmonis. Seiring perkembangannya, teknik pembuatan batik indramayu kini cenderung lebih bebas dalam menciptakan bergaya, tidak memiliki ikatan, corak abstraknya dilakukan dengan memakai canting dan kuas dengan menggunakan warna yang beraneka ragam. Untuk proses pewarnaannya menggunakan teknik mencelup dan mencolet.
Macam-macam motif batik indramayu
Berikut ini adalah berbagai macam motif batik indramayu.
- Motif batik Etong yaitu motif batik yang menggambarkan berbagai macam satwa laut diantaranya ikan, udang, cumi, ubur-ubur dan kepiting.
- Motif Batik Kapal Terdampar yaitu motif batik yang menyiratkan bahwa motif yang terbentuk adalah kapal nelayan.
- Motif Batik Ganggeng yaitu motif batik yang menggambarkan jenis rumput laut yang dapat ditemukan di sekitar Pantai Utara Jawa.
Motif Batik Ganggeng mempunyai pengelompokan tersendiri berdasarkan pengguna serta warnanya :
- Warna merah terang pada batik dipakai oleh wanita muda dalam masa subur.
- Warna merah dan biru dipakai oleh wanita yang sudah mempunyai anak.
- Warna merah ungu yang cenderung gelap dipakai oleh wanita lanjut usia
- Warna hitam biasa dipakai untuk menyelimuti mayat.
- Motif Batik Kembang Gunda yaitu motif batik berupa tanaman yang ada di daerah pesisir pantai utara jawa seperti yang biasa menjadi lauk pecel.
- Motif batik Swastika yaitu motif batik yang terbentuk pada masa penjajahan Jepang, menggambarkan sebuah simbol kekerasan yang terjadi pada saat penjajahan Jepang.
- Motif batik Merak Ngibing yaitu motif batik yang menunjukkan keindahan burung merak.
- Motif Batik Kereta Kencana yaitu motif batik yang menggambarkan Raja Wilarodra yang sedang beraktifitas di kandang kuda keraton tersebut.
Motif Batik Indramayu saat ini sudah mengalami banyak perubahan dari segi desain, fungsi, pewarnaan, dan motif batik itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh perkembangan jaman maupun adanya pengaruh-pengaruh dari sisi kehidupan manusia yang selalu menginginkan hal yang baru. Batik Indramayu pada awalnya terikat oleh aliran-aliran, seperti pada batik tradisional indramayu, kini sudah mengalami perubahan fungsi batik. Motif-motif yang dipakai sudah merupakan hasil perpaduan tradisional dan modern yang cenderung mendekati pada motif batik abstrak sebagai wujud peralihan dari tradisional dan modern. Tidak banyaknya makna simbolis pada motif batik Indramayu disebabkan oleh para pembatik yang lebih cenderung menganggap bahwa membatik itu selayaknya melukis tanpa maksud tertentu selain tertarik pada keindahan saja. Batik tulis indramayu sudah menjadi komoditi ekonomi yang dibuat berdasarkan selera pembeli dan tidak memakan waktu lama dalam proses pembuatan batik indramayu.
Daftar Pustaka Motif Batik Indramayu
- http://www.kriyalea.com/sejarah-dan-motif-batik-indramayu/, diakses 14 Desember 2014 jam 08.00 WIB.
- http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Indramayu#Batik_tulis_Paoman, diakses 14 Desember 2014 jam 06.20 WIB.
- http://wiralodra.com/2009/05/batik-indramayu/, diakses 14 Desember 2014 jam 05.20 WIB.